Manohara : di antara Cinta dan Bunda.... ?

Talking

Manohara : di antara Cinta dan Bunda.... ?


Weh... maaf, tulisan dah lama ngendon di saku...
Yeach..., buat ngungkapkan rasa kangen saya tama temen-temen...
Biasa... ikutan cari... sensasi.. alias kontrofersi.... hhhhhh

Begini.., menurut saya kasus Manohara pantas untuk diangkat. Mengingat kasus ini tidak hanya akan menjadi persoalan dua negara, namun juga akan menjadi persoalan yang tidak mudah bagi Manohara sendiri. Sebab walaupun Dia dilahirkan dari rahim seorang Ibu, akan tetapi hidup ke depan bukanlah milik Ibunya. Sebab suatu ketika atau mulai saat ini Manohara pun harus memutuskan langkah hidupnya sendiri di tengah-tengah persoalan yang cukup rumit dan delematis.

Jujur saja, saya lebih berharap Manohara lebih baik memilih menjadi anggota kerajaan, di mana suaminya berada, daripada harus besar dan melangkah di bawah bayang-bayang Ibundanya.

Saya akui, ini pilihan yang lebih baik dari pilihan yang buruk. Hal ini terjadi mengingat prilaku dan sikap-sikap Ibundanya yang sangat tamperamental dan terlalu berlebihan. Walau apa yang selama ini di ungkap dan dituduhkan dari kisah hidup manohara, sedikit banyak memang mengandung unsur kebenaran.

Akan tetapi situasi di atas, justru menunjukkan kelemahan-kelemahan Ibundanya sendiri. Sebab karakter dan sifat itu ( Bunda Manohara ) bisa menjadi bumerang hidup Manohara dengan siapapun juga ( sebagai suami ).

Analisa di atas di dasari atas berbagai alasan....,

1. Tangisan yang diperdengarkan dalam telpon bersama Ibunya, sebenarnya adalah tangisan dilematis atas pilihan cinta dan keinginan baktinya kepada Bundanya. Ia memang mencintai Pangeran dengan segala kekurangannya. Di lain pihak, Manohara terusik dengan sikap-sikap kontras Bunda dengan Suaminya. Jadi Ia menangisi sikap-2 ibunya yang terlalu berlebihan. Namun Manohara tak kuasa mengatakannya, kecuali hanya menangisi sikap-2 Ibundanya tersebut. Sebuah hal yang masuk akal, jika harus bisa menangis untuk itu.

2. Beberapa kali berseteru dengan seseorang yang kenal cukup dekat dengan keluarga suami Manohara, Daisy selalu menyebut berapa jumlah uang yang telah Dia terima. Fakta ini menjadi kunci atas apa dan mengapa persoalan ini menjadi semakin meruncing dan rumit. Alasan inilah sebagai kata kunci atas kisah cinta Manohara dengan keluarga kerajaan.

Semua, termasuk pernikahan Manohara, tidaklah mungkin terjadi tanpa peran Daisy ( Bunda Manohara ).
Semua..., seakan bertedensi karena Fulus !
Dengan Fulus... seakan semua bakalan lancar... ?
Dan ketika Fulus tidak lancar mengalir..., maka tuduhan-2 pun menjadi sebuah pelampiasan.
Hingga seakan Manohara adalah sekeping Uang... ? Entah siapa yang melihat demikian.... ? Jawab sendiri saja !
Dan... hanya Manohara sendiri yang justru semakin merasakan kepedihan ini.... ?
Manohara... hanyalah sekeping Uang !


3. Siapakah yang memiliki bibir atas yang tebal... ( Perhatikan dan amati sendiri... ? )
Dialah orang-orang yang tidak pernah puas dengan apa yang selalu diterimanya.... !
Bahkan merusak atau menjual darah dagingnya sendiri akan mudah dilakukan.... ( secara sadar atau tidak disadarinya ).
Dan hanya orang-orang yang akan celaka yang akan selalu... mengikuti kehendaknya... !

****

Manohara.. oh Manohara... !
Hadapilah semua ini dengan cermat... !
Hidupmu adalah milikmu....
Bukan milik siapa juga...

Jangan kau... gegabah !
Mengikuti Nyanyian dan Tarian orang yang salah... !
Ada banyak bakti yang bisa dilakukan.... untuk diberikan kepada orang yang salah !
Sebab bakti adalah hati.... bukan kata-2 dan Uang !

Manohara... oh Manohara...
Pilih hidupmu.... yang banyak dikelilingi orang-2 yang benar... !
Bukan malah memilih... satu orang yang salah... di banyak kesalahan di sekitarnya... !

Manohara... Oh Manohara....
Wajahmu... sedikit banyak telah memancar kebahagiaan....
Karena Kau memang berhak atas Kabahagiaan... !
Bukan malah Kesalahan...
Salam.....


By Masidan.